Bayangin kamu lagi ikut rapat warga, tapi nggak bisa dengar dengan jelas. Atau semua informasi cuma ditempel di papan tulis kecil dengan huruf kecil, padahal penglihatanmu terbatas. Ini realitas yang sering dialami warga disabilitas di banyak lingkungan.

Di tengah upaya digitalisasi dan modernisasi lingkungan RT, penting banget memastikan bahwa semua warga, termasuk yang punya disabilitas, bisa tetap ikut terlibat. Bukan soal kasihan, tapi soal hak yang sama.

1. Kenali Dulu: Disabilitas Itu Bukan Satu Bentuk

Ada banyak jenis disabilitas. Mulai dari fisik, sensorik seperti tunanetra atau tunarungu, intelektual, sampai disabilitas mental. RT nggak harus jadi ahli, tapi penting buat mulai peka dan terbuka. Cara pertama adalah mendata dengan sopan dan inklusif, bukan dengan label negatif, melainkan sebagai informasi dasar untuk pengambilan keputusan.

2. Komunikasi yang Gampang Diakses

Jangan cuma andalkan pengumuman lewat kertas atau grup WhatsApp. RT bisa melakukan beberapa hal berikut:

• Pakai teks dengan huruf besar dan kontras warna yang jelas
• Sertakan audio untuk warga tunanetra, misalnya lewat voice note
• Gunakan subtitle saat membuat video informasi untuk warga tunarungu
• Sediakan informasi dalam bentuk sederhana dan mudah dipahami

Kabar baiknya, platform seperti KumpulPay sudah mulai menerapkan desain yang ramah lansia dan pengguna dengan keterbatasan sensorik.

3. Pertemuan Warga yang Inklusif

Saat mengadakan rapat, pertimbangkan akses lokasi. Apakah ada tangga atau jalan yang terlalu sempit? Apakah kursinya cukup nyaman? Kalau memungkinkan, RT bisa menyediakan opsi rapat online atau hybrid, supaya warga yang tidak bisa hadir langsung tetap bisa ikut lewat HP atau laptop.

4. Libatkan Mereka dalam Pengambilan Keputusan

Jangan cuma membuat kebijakan untuk mereka, tapi ajak mereka bicara langsung. Warga disabilitas juga bisa menjadi bagian dari tim kerja RT, pengurus, atau panitia acara. Mereka bukan beban, justru punya potensi yang sering tidak terlihat.

5. Gunakan Teknologi untuk Meratakan Akses

Lewat digitalisasi, banyak urusan warga sekarang bisa diakses dari rumah. Misalnya:

• Membayar iuran lewat aplikasi
• Mengisi data keluarga atau kehadiran rapat tanpa harus datang langsung
• Mengirim pertanyaan atau keluhan lewat fitur chat

Platform seperti KumpulPay bisa menjadi solusi inklusif, asalkan desainnya memperhatikan kemudahan navigasi, huruf yang jelas, dan fitur bantuan.

RT Bukan Cuma Soal Administrasi, Tapi Soal Empati

Lingkungan yang ramah disabilitas bukan berarti hanya memberi bantuan, tetapi membuka akses dan memberikan ruang yang setara. RT punya peran penting mewujudkan itu, mulai dari hal-hal kecil seperti cara komunikasi sampai sistem digital yang digunakan.

Karena inklusif bukan tren. Itu kebutuhan.